Tuesday, April 28, 2015

Singgasana Sang Jingga

Aku terlalu lama berkhayal hingga mataku buram dan kabur untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Aku menutup semua cahaya yang masuk di tiap celah ruangan ini. Aku tak mau satupun masuk, dan hanya cahaya dari satu pintu di depan ku yang ingin ku buka tapi pintu itu tak dapat ku buka. Aku terkunci di dalam ruangan kosong yang gelap dan tak satu pun cahaya yang masuk. Aku tak bisa melihat apapun di sini dan tak tahu keberadaan kunci itu.

Bulan telah pergi aku tak tahu mengapa bulan yang begitu indah dalam gelapnya bisa pergi, tak tahu indahnya terganti atau tidak.



Tak tersadar harus matahari yang berdiri bersinggasana dengan gagahnya, tak pernah terfikir oleh ku sang matahari yang sangat terang menyaingi bulan. Hahaha… aku tertipu, betapa bodohnya aku yang tak bisa melihat gagahnya matahari karena begitu bersinar terang menyilaukan mata sehingga tak terlihat dan tersamar membaur dengan bayangan pantulan pandangan mata ku.

                    …………………

No comments:

Post a Comment