Tersadar saat bulan terganti oleh matahari yang bercahaya begitu
menyilaukan mata. Menjadi parang di saat hijaunya ladang yang lapang membiarkan
kekuatan nya menajam di antara daun daun yang berkilau. Dia tak rapuh tak
terlihat serapuh dulu saat memandang bulan yang elok. Kini hanya ada di dalam
bayangan yang akan datang kuning menguning harum kesuburan bak padi yang matang
menyuburkan kehidupan dan seisinya. Dia berjuang melawan dinginya malam melawan
grafitasi dan memandang senja tak segundah dulu, tak perlu menantikan full moon
untuk menjadikannya istimewa.
Bubu,
Sekarang hadir dalam langkah
kecilku, selalu mengikuti…tak lepas dari elegy senja yang meninggalkan rona
lembut. Selalu terbawa dalam dunia kecilku, berbagi nafas saat sesak, dan
menghilang sesaat dalam lingkaran sebab itu kan menetetap mengendap dalam
rotasi mu.
No comments:
Post a Comment